Seruan boikot nampaknya sedikit banyak mempengaruhi penjualan Sari Roti di beberapa tempat.
Di media sosial, banyak netizen yang bercerita terkait penjualan Sari Roti berdasarkan pengamatan. Nuim Hidayat, seorang netizen mengabadikan gambar rak yang masih berisi tumpukan Sari Roti di sebuah minimarket di Depok, Jawa Barat, Ahad (11/12/2016) pagi.
Nuim menduga, masih menumpuknya Sari Roti karena efek dari seruan boikot yang mengemuka di tengah masyarakat.
"Alhamdulillah kini saya tidak belikan lagi anak Sari Roti," tulis Nuim dalam akun Facebooknya.
Ahmad Khoirul Fata bercerita tentang penjualan Sari Roti yang diobral. Kejadiannya Ahad (11/12/2016) saat ia melintas di Jalan Kertamukti Ciputat, Tangerang Selatan. Di sepanjang jalan tersebut memang lazim menjadi pasar dadakan setiap Ahad.
"Saya lihat mobil Sari Roti yang mengobral roti-roti. Satu plastik berisi 4-5 potong roti dijual hanya 10 ribu rupiah," cerita Fata kepada Voa-Islam, Ahad (11/12/2016).
Fata menilai cara ini dilakukan pihak Sari Roti karena menurunnya angka penjualan akibat gerakan boikot.
Pemilik akun Facebook Rokhmah Rinati bercerita tentang tumpukan Sari Roti di rak sebuah hipermarket di Jatimakmur Bekasi, Jawa Barat.
Rokhmah menulis pada Sabtu (10/12/2016) bahwa ada tiga troli Sari Roti yang menumpuk yang tidak laku terjual. Sementara masa kadaluarsa tinggal hari ini, Ahad (11/12/2016).
Rokhmah mendapat informasi tersebut dari karyawan hipermarket tersebut.
Tak hanya itu, di media sosial beredar pula gambar penjual Sari Roti di pinggir jalan dengan menggunakan both. Untuk menarik calon pembeli, penjual tersebut akan memberi hadiah atau bonus menarik bagi pembelian tertentu
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar