Lanjutan dari Takutlah Hanya Kepada Allah
Dalam menafsirkan surat Al-Mukminun ayat 60 itu, para ulama mengatakan, “Orang-orang itu melakukan berbagai amal kebaikan, dan mereka takut bila amalan mereka itu tidak bisa menyelamatkan mereka dari siksa Allah Ta’ala.”
Sikap takut kepada Allah merupakan benteng kokoh yang dapat melindungi ssorng dari kebinasaan dan menyelamatkannya dari ketergelinciran.
Sesuatu yang minimal dalam rasa takut kepada Allah yang harus dimiliki oleh orang muslim adalah apa yang bisa mendorongnya untuk melaksanakan kewajiban dan meninggalkan yang diharamkan.
Jika lebih dari itu, sehingga perasaan takut ini menjadi motivasi untuk giat dalam melakukan ibadah-ibadah sunnah, menjauh dari perkara-perkara kecil yang dimakruhkan maka tentu lebih baik lagi.
Saudaraku, seorang hamba pada Hari Kiamat kelak akan ditanya tentang urusan shalatnya.
Barangsiapa yang bagus dalam shalatnya niscaya perkara-perkara yang lain akan mudah baginya. Namun jika amalan shalatnya tidak baik, niscaya perkara-perkara yang lain akan sulit baginya. Sungguh saat itu adalah hari yang sangat berat bagi semua orang.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
“Sesungguhnya amalan yang akan diperhitungkan kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia telah beruntung dan menang, dan jika shalatnya jelek, maka sungguh dia telah menyesal dan merugi.” (HR. At-Tirmidzi).
Ibrahim At-Taimi mengatakan, “Aku menjumpai enam puluh orang dari murid Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhu di masjid kami, yang paling muda adalah Al-Harits bin Suwaid.
Kemudian aku mendengarnya membaca surat Az-Zalzalah hingga selesai, lalu ia menangis. Setelah itu ia berkata, “Sungguh penghitungan saat itu (hari kiamat) teramat berat.”
Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki rasa takut dan harapan kepada-Mu, kami takut akan siksa-Mu serta mengharapkan rahmat-Mu.
Ya Allah, berilah rasa aman kepada kami pada hari yang besar (Kiamat). Jadikanlah kami termasuk golongan orang yang dipanggil dalam firman-Mu,
اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
“Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati.” (QS. Al-A’raf: 49).
Demikian disadur dari tulisan Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim dalam kitabnya Durus Al-Am.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Lentera Kabah
Tidak ada komentar