SARAJEVO (Lenterakabah) – Ribuan orang berkumpul di Sarajevo-kota Bosnia yang pernah merasakan pengepungan 44 bulan selama perang Balkan pada awal 1990-an-untuk melakukan aksi unjuk rasa menentang pembantaian di Suriah pada Rabu (14/12/2016).
Perwakilan dari Muslim, Kantolik, Kristen Ortodoks dan komunitas Yahudi Bosnia mengatakan mereka merasa bertanggung jawab secara moral untuk menyuarakan kemarahan atas kegagalan internasional untuk menghentikan kejahatan terhadap warga sipl di Aleppo dan tempat lain di Suriah, lansir Zaman Alwasl.
“Di sini, di Sarajevo, kami harus melakukan segala daya kami untuk menunjukkan kepada orangorang Suriah bahwa kami memahami mereka dan menyeru kemanusiaan untuk bangkit dan mengangkat suara mereka menentang perang,” ujar Eli Tauber, pemimpin komunitas kecil Yahudi di Bosnia.
Peserta mengingat penderitaan mereka sendiri dan rasanya diabaikan oleh seluruh dunia selama perang 1992-1995 yang telah menewaskan 100.000 orang dan membuat 2 juta lainnya kehilangan tempat tinggal.
“Saya lahir selama perang di Sarajevo di sebuah rumah sakit yang dihujani oleh mortir,” ujar Smirna Kulenovic (22), seorang mahasiswa Muslim Bosnia.
“Saya disini hari ini untuk mengangkat suara terhadap semua kejahatan perang, sama dengan yang terjadi di sini 20 tahun lalu dan sekarang sedang dilakukan di Suriah.” (haninmazaya/*)
Topik:
Lentera Kabah
Tidak ada komentar