Menurutnya, wajar saja umat muslim tersinggung oleh ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, sehingga merasa perlu menyuarakan aspirasi lewat aksi tersebut.
"Sebagai umat muslim kita boleh Ghirah atau tersinggung terhadap penista agama," kata Dadang kepada wartawan, Jumat (25/11).
Dadang pun tidak akan mengimbau warga Kabupaten Bandung untuk tidak berangkat ke ibu kota.
Dikatakannya, siapapun umat Islam yang merasa tersakiti agamanya dihinakan berhak ikut aksi tersebut.
"Umat muslim harus membela agama Allah apapun itu yang terjadi," tegasnya.
Dia hanya mengingatkan semua pihak untuk menjaga situasi agar tetap kondusif. Khususnya pada aksi massa pada 2 Desember mendatang.
Pernyataan Dadang ini sangat bertentangan dengan Kapolres Bandung AKBP M Nazly Harahap beberapa waktu lalu.
Menurut Nazly aksi demonstrasi pada 2 Desember mendatang merupakan aksi makar atau penggulingan pemerintahan Joko Widodo.
"Saya pastikan tidak ada warga Kabupaten tidak ikut gelar aksi makar yang disampaikan oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian beberapa waktu lalu," katanya kepada RMOLJabar, Rabu (23/11).
Sumber: JPNN
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar