ALLAH Subhanahu wa Ta’ala itu Maha Pemurah, Maha Pengasih dan juga Maha Penyayang. Sifat inilah yang melekat pada-Nya. Meski begitu, ketika waktu telah habis, atau masa hidup seseorang di dunia telah usai, dan ia masih dalam keadaan berdosa, maka sifat Allah itu tidak berlaku baginya. Sifat itu hanya berlaku bagi orang-orang yang masih hidup di dunia, yang masih memiliki kesempatan untuk bertaubat dari kesalahan yang diperbuatnya.
Tibalah seseorang akan berada di masa penantian, yakni alam kubur. Dari situlah, Allah tunjukkan kebenaran yang telah disampaikan-Nya, melalui para utusan-Nya. Seseorang yang mendustakan kebenaran itu di dunia, akan merasakan penyesalan yang mendalam. Sebab, ia kini merasakan siksa yang memang amat pedih.
Siksaan Allah itu macam-macam dan sangat menyakitkan. Sakitnya akan terus dirasakan hingga kiamat datang. Macam-macam siksaan itu ada sesuai dengan kesalahan apa yang diperbuatnya di dunia.
Salah satunya ada orang yang mengalami siksaan berupa gancu (galah yang berpengait pada ujungnya/ pengait) yang dimasukkan ke dalam mulutnya hingga kedua pipinya robek. Siapakah yang memperoleh siksaan itu?
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ menceritakan mimpi beliau, “Tadi malam saya melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang lenganku, kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya.
Di akhir hadis, Rasulullah ﷺ dijelaskan Malaikat, apa maksud kejadian yang beliau lihat, ‘Orang pertama yang kamu lihat, itu adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai kiamat, kemudian Allah sikapi sesuai yang Dia kehendaki’,” (HR. Ahmad 20165 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Sungguh berat siksaan bagi orang yang selalu berdusta di dunia. Itulah sebabnya, Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan kita untuk tidak berdusta. Terutama dalam memberikan informasi. Mengingat, kini banyanya pemberitaan yang ternyata setelah ditelusuri itu adalah berita hoax/ bohong.
Sungguh, orang yang selalu melakukan itu, dan merugikan banyak orang akibat pemberitaannya yang tidak benar, maka ia akan merasakan kerugian yang lebih menyakitkan. Jika di dunia tidak ia rasakan, maka siap-siaplah terima balasan terdahsyat di akhirat. Wallahu ‘alam.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar