Lanjutan dari Berbuat Baiklah Kepada Tetangga
Jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap hak-hak tetangga, maka dosanya akan dilipatgandakan sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
لأَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرَةِ نِسْوَةٍ أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ، وَلأَنْ يَسْرِقَ مِنْ عَشْرَةِ أَبْيَاتٍ أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهِ
“Sungguh, jika seseorang berzina dengan sepuluh wanita, maka dosanya itu lebih ringan bila dibandingkan zina yang dia lakukan dengan istri tetangganya.
Sungguh, jika seseorang mencuri isi dari sepuluh rumah orang lain, maka dosanya itu lebih ringan bila dibandingkan dengan mencuri isi rumah tetangganya.” (HR. Ath-Thabrani).
Hadits ini perlu dipahami dengan baik dan cermat. Perbuatan zina dan mencuri adalah perbuatan haram, yang mana jika seseorang melakukannya, dia akan mendapatkan dosa.
Namun, jika dua perbuatan itu dia lakukan terhadap tetangganya, maka dosanya akan lebih besar lagi.
Oleh karena itu, wahai saudaraku, wajib bagimu untuk berbuat baik dan berkasih sayang kepada tetangga. Maafkanlah kesalahan dan kekhilafannya.
Jadilah orang yang berbuat baik dan dermawan dan berusahalah untuk senantiasa mengajaknya kepada kebaikan. Perintahkanlah hal-hal yang baik kepadanya, dan cegahlah ia berbuat mungkar, serta bersikaplah lemah lembut kepadanya.
Hal-hal bermanfaat yang dapat kamu lakukan untuk tetangga antara lain: menasihati dan menuntunnya kepada kebaikan, mengingatkannya dari kemungkaran, menghadiahkan kitab dan kaset islami kepadanya.
Begitu juga, mengundang tetangga dalam acara-acara tertentu, bercengkrama dengannya, tidak menyakitinya, mendoakannya agar mendapatkan petunjuk dan pertolongan Allah, ikut merasakan suka dan dukanya.
Di antara hal yang dapat menyenangkan hati tetangga adalah menanyakan kondisi keluarganya, memotivasinya untuk melaksanakan shalat dan memilihkan teman yang baik untuknya.
Ya Allah, berilah kami pertolongan agar dapat melaksanakan kewajiban yang agung ini.
Wahai Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.
Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Semoga Shalawat dan salam terlimpah atas Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Disadur dari kitab Durus Al-Am yang ditulis oleh Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Lentera Kabah
Tidak ada komentar