RAKHINE – Puluhan Muslimah Rohingya di negara bagian Rakhine Myanmar mengatakan pasukan pemerintah melakukan tindakan perkosaan atau kekerasan seksual terhadap mereka.
Delapan wanita Rohingya, semua dari desa terpencil U Shey Kya, menjelaskan secara rinci bagaimana tentara Myanmar pekan lalu memperkosa mereka. Tidak hanya itu, tentara Myanmar juga merampok rumah dan menjarah properti mereka, menurut kantor berita Reuters, Jumat ini (28/10/2016).
Seorang wanita berusia 40-tahun mengatakan empat tentara memperkosanya dan menyerang putrinya yang masih berusia 15 tahun, setelah itu para tentara mencuri perhiasan dan uang tunai milik mereka.
“Mereka membawa saya ke dalam rumah. Mereka merobek pakaian dan melepas jilbab yang saya kenakan …,” tuturnya dengan nada sedih.
Muslimah lain, berusia 32 tahun, menuturkan bagaimana tentara berulang kali memperkosa diriya. “Mereka mengatakan kepada saya, ‘Kami akan membunuh Anda. Kami tidak akan membiarkan Anda untuk hidup di negeri ini.”
Kebejatan tentara Buddha Myanmar itu tidak hanya memperkosa, mereka juga merampas emas, uang dan apa pun yang berharga dari rumah mereka kemudian membakarnya.
Seorang Muslimah Rakhine berusia 30-tahun, mengatakan dia tidak memiliki pakaian atau makanan setelah semuanya hancur. “Saya merasa malu dan takut,” ujar Muslimah itu seperti dikutip Reuters.
Myanmar mengerahkan pasukan ke Rakhine awal bulan ini menyusul serangan terhadap pos polisi di sepanjang perbatasan dengan Bangladesh. Pihak berwenang Myanmar menyalahkan Muslim Rohingya sebagai pelaku penyerangan tersebut.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar