JODOH, misteri bagi setiap manusia. Pun begitu dengan kematian. Keduanya sengaja Allah rahasiakan agar manusia tak berleha-leha, dan terus memperbaiki diri sebelum bertemu dengan Sang Rabbul’alamin. Banyak diantara kita yang mempertanyakan kedatangan keduanya. Lantas, mana yang lebih dulu meminang? Jodoh atau Izrail?
1. Jodoh
Allah SWT berfirman,
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik”. (Qs. An Nur:26).
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri”. (QS. Ar-Rum [30] : 21).
“Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan”. (QS. An-Naba’ [78] : 8).
Dari ayat di atas dapat kita lihat bahwa, Allah telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Ada wanita-laki-laki, siang-malam, atas-bawah, terang-gelap, dan lain-lain. Perlu kita catat, jika Allah memberikan kita pasangan sesuai dengan jenis kita sendiri. Jadi kalau ada yang mengaku menikah dengan selain manusia, maka patut dipertanyakan kebenarannya.
Lalu kapan kedatangan jodoh itu?
Kedatangannya memang tidak dapat ditebak, tapi bisa diikhtiarkan. Jika kita memang sudah siap untuk menikah atau harus segera menikah karena tidak kuat menahan syahwat, maka segera carilah jodoh Anda. Tentu saja dengan cara yang di syariatkan, bukan dengan perzinahan atau pacaran.
Lalu bagaimana jika jodoh tak kunjung datang?
Jika kita sudah tidak dapat menahan syahwat untuk menikah namun jodoh itu tak kunjung datang, maka berpuasalah karena itu akan menjaga kita dari keburukan syahwat. Lalu, berdoalah kepada Allah agar dipertemukan dengan manusia terbaik menurut-Nya.
2. Kematian
Allah menghidupkan dan mematikan (QS. Ali Imran [3]: 156).
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (QS. Ali Imran [3]: 145).
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya. (QS. al-Hijr [15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)
Jika jodoh bisa diikhtiarkan kedatangannya, lain halnya dengan kematian. Tanpa kita ikhtiarkan, kematian akan datang dengan sendirinya. Yang bisa kita ikhtiarkan dalam kematian ini bukan waktu kedatangannya, tapi kondisi saat kita meninggal nanti. Apakah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah atau suul khotimah.
Kematian tidak mengenal muda atau tua, sehat atau sakit, sudah menikah atau belum menikah. Ia datang menurut ketetapan yang Allah SWT berikan kepada kita.
Siapapun yang datang lebih dahulu jodoh atau kematian, seyogyanya kita mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Alllah SWT. Jangan sampai salah memantaskan diri.
Jika kita memantaskan diri karena Allah, lalu jodoh yang lebih dahulu datang, maka insyaallah kita akan dipertemukan dengan orang yang sama memantaskan diri karena-Nya.
Tapi, jika kita memantaskan diri karena Allah, lalu Izrail yang lebih dahulu datang, maka insyaallah kita akan bertemu dengan Allah SWT dan meninggal dalam kondisi khusnul khotimah.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar