Zara Zettira, seorang netizen yang dikenal cukup vokal menyuarakan kritik kepada pejabat yang licik dan kepada media yang menutupi borok kebusukan dan dusta pemimpin kemarin, Sabtu 2 Juli 2016 kembali bersuara lantang.
Zara mengunggah beberapa foto kegiatan Front Pembela Islam FPI) di linimasa media sosial twitter miliknya. Tak lupa, Zara memberi caption di bawah foto-foto tersebut.
Uniknya, alih-alih mengecam tindakan FPI, yang selama ini selalu disorot dari angle negatif oleh beberapa media arus utama di Indonesia, Zara justru menyentil media tersebut.
Ini salah satu contoh sentilan Zara.
Zara berkicau, "Ini berita tentang Islam. @kompascom kok masih ngga tertarik juga yah?", kicau Zara seraya menambahkan beberapa emotikon.
Zara pun menuliskan kembali, bahwa umat Islam seharusnya berbangga bila menjadi bahan pemberitaan, meskipun terkadang diberitakan dalam frame negatif.
"Berbanggalah umat ISLAM karena berita baru laku kalau bawa2 Islam. Makin diberitakan makin BERSINAR.. #Allahuakbar," tulis Zara lagi.
Seorang netizen lain, @syihab30 menuliskan, bahwa jika umat Islam beruat baik, itu sudah biasa, tapi jika umat Islam berbuat aneh-aneh, itu baru luar biasa.
Oleh Zara, kicauan Syihab ini dijawab singkat, "Filosofi Kompas".
Tingkat 'kerajinan' Kompas mengulas berita dengan framing negatif yang menyudutkan umat Islam, bukan hal baru. Berbagai kritik sudah dilontarkan, bahkan DPP FPI sudah bertandang ke kantor redaksi Kompas. Hasilnya? Kompas tetap enggan memberitakan hal positif terkait umat Islam, khususnya FPI dalam angle pemberitaan yang positif.
Zara pun menuliskan kembali, bahwa umat Islam seharusnya berbangga bila menjadi bahan pemberitaan, meskipun terkadang diberitakan dalam frame negatif.
"Berbanggalah umat ISLAM karena berita baru laku kalau bawa2 Islam. Makin diberitakan makin BERSINAR.. #Allahuakbar," tulis Zara lagi.
Seorang netizen lain, @syihab30 menuliskan, bahwa jika umat Islam beruat baik, itu sudah biasa, tapi jika umat Islam berbuat aneh-aneh, itu baru luar biasa.
Oleh Zara, kicauan Syihab ini dijawab singkat, "Filosofi Kompas".
Tingkat 'kerajinan' Kompas mengulas berita dengan framing negatif yang menyudutkan umat Islam, bukan hal baru. Berbagai kritik sudah dilontarkan, bahkan DPP FPI sudah bertandang ke kantor redaksi Kompas. Hasilnya? Kompas tetap enggan memberitakan hal positif terkait umat Islam, khususnya FPI dalam angle pemberitaan yang positif.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar