Isu reshuffle sudah lama menggema, bahkan sejak tahun lalu. Namun, ternyata baru di penghujung Juli 2016 ini Presiden RI Joko Widodo benar-benar merealisasikannya.
Bila tak ada aral melintang, sejumlah wajah baru menggantikan menteri sebelumnya dalam Kabinet Kerja. Menteri Keuangan Bambang S Brojonegoro diganti Sri Mulyani Indrawati. Menpan RB Yuddy Chrisnandi diganti Asman Abnur.
Kepala Bappenas Sofyan Djalil diganti Bambang Brojo. Selanjutnya, Menteri ATR-BPN Ferry Mursidan Baldan diganti Sofyan Djalil. Menteri Perdagangan Thomas Lembong diganti Enggartiasto Lukito. Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin diganti Airlangga Hartarto.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diganti Budi Karya Sumadi. Menteri Desa Marwan Jaffar diganti Eko Putro Sanjoyo, Menteri ESDM Sudirman Said diganti Archandra Tahar, Mendiknas Anies Baswedan diganti Prof Muhajir. Menkopolhukam Luhut Panjaitan diganti Wiranto. Menko Maritim Rizal Ramli diganti Luhut Panjaitan.
Kepala BKPM Franky Sibarani diganti Tomas Lembong. Sedangkan Franky Sibarani akan menjaba Wakil Menteri Perindustrian. Ada nama-nama yang mungkin akan dipertanyakan publik, yang minta penjelasan mengapa mereka diganti. Seperti Pak Bambang Brodjo, Pak Anies Baswedan, Pak Jonan, Pak Sudirman Said.
Mereka diyakini publik sebagai orang-orang baik, namun masuk daftar reshuffle. Saya juga tidak melihat mereka berkinerja buruk. Namun, Indonesia sekarang ini tak sekadar butuh orang baik, lebih dari itu sosok lain yang dianggap punya performa lebih baik, lebih cepat kerjanya untuk mempercepat perubahan di negeri ini menuju arah lebih baik. Dan mari ucapkan terima kasih kepada mereka karena telah tulus ikhlas membantu Pak Jokowi selama dua tahun ini.
Mereka dan menteri-menteri lain yang katut diganti akan kembali ke komunitasnya semula, tetap beraktivitas dan memberi kontribusi positif terhadap bangsa ini walau bukan di pos menteri. Tak dipungkiri ada beberapa hal menarik dalam reshuffle kali ini. Pertama adalah kembalinya Srikandi Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.
Bu Mul adalah sosok yang berkinerja sangat bagus, yang tentu tak diragukan lagi akan bekerja sepenuh hati sesuai bidang keahliannya.
Apalagi beliau pernah menduduki pos yang sama pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin mantan Presiden SBY. Selain masuknya beberapa orang partai yang memang dibutuhkan agar parlemen lebih tertib, yang tak kalah menarik adalah masuknya nama baru yang bahkan selama ini tak pernah menduduki jabatan strategis di BUMD atau BUMN mana pun di Indonesia.
Yang saya maksud dengan nama baru itu adalah Dr Archandra Tahar.
Doktor lulusan Amerika ini akan menjabat Menteri Energi **Daya Mineral (ESDM) kita. Archandra saat ini menjabat Presiden di Petroneering, Houston di Texas. Perusahaan ini bergerak di bidang energi dan minyak. Sebelumnya Archandra pernah menduduki jabatan Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013.
Archandra menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB (masuk tahun 1989) dan kemudian bekerja di Andersen Consulting demi memiliki usaha agar dapat melanjutkan kualiahnya ke jenjang S2 di Amerika. Kuliah S2 di Texas A&M University, Amerika diselesaikan dengan baik hingga kembali ke Indonesia dan berniat membenahi PT Timah. Namun, niatnya ditertawakan karena waktu itu kondisi PT Timah memang sudah sekarat. Akhirnya Archandra malah melanjutkan S3 di Amerika.
Sejak saat itulah dia melanglang buana di Negeri Paman Sam dan menjadi konsultan di berbagai perusahaan internasional. Meski tinggal di Amerika, kepeduliannya atas tanah kelahirannya sangat tinggi. Dia menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam forum-forum yang membutuhkan keberadaannya. Archandra juga merupakan sosok di balik negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan memutuskan eksplorasi harus dilakukan onshore bukan offshore. Archandra yang dikaruniai dua anak ini adalah pemilik hak paten tentang desain offshore di Amerika.
Setelah dilantik, Archandra akan kerja keras dan cepat melaksanakan keputusan Presiden tentang Blok Masela yang kabarnya sejak diputuskan onshore belum ada kemajuan.
Dia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan segera mengambil tindakan nyata. Archandra juga punya tugas berat merenegosiasi kontrak-kontrak kerja di bidang ESDM di masa lalu yang banyak merugikan bangsa Indonesia.
Di samping itu, Menteri ESDM yang baru sudah semestinya menghapus peraturan-peraturan yang menghambat investasi di bidang energi, dan melakukan pemetaan potensi-potensi minyak dan gas di seluruh wilayah Tanah Air. Ini akan menjadi nilai plus bagi investor, karena paling tidak mereka akan punya initial information tentang potensi yang bisa digarap. Akhir kata, satu alumnusnya menjadi menteri, tentu menjadi kabar gembira buat keluarga besar kampus Ganesha. Selamat buat ITB!
Menteri ESDM, Arcandra Tahar, Guru Ngaji yang Pakar Offshore
Salah satu nama yang mengagetkan banyak orang dalam kabinet baru hasil reshuffle pada Rabu siang ini adalah penunjukan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral. Tidak banyak yang tahu siapa Arcandra Tahar, pria berusia 45 asal Padang Pariaman ini.
Maklum sudah 20 tahun Arcandra meninggalkan tanah air dan hidup sebagai diaspora di Houston Amerika Serikat. Nama Arcandra memang tidak asing buat warga Indonesia di Houston.
Namun penunjukan Arcandra juga mengejutkan salah seorang diaspora di Houston. "Surprise betul. Orangnya sangat low profile," ujar Ira Damayanti, yang tahun lalu bersama Konjen Indonesia di Houston Henk Saroinsong dan Tim Indonesia Diaspora Network, mengunjungi Arcandra di tempat kerjanya Petroneering.
"Alhamdulillah.. Salah satu putra terbaik Diaspora Indonesia di Houston USA diberi amanah sebagai Menteri ESDM," katanya. Di kalangan masyarakat Indonesia, Arcandra juga terkenal sangat pintar, dan memiliki banyak paten bidang offshore engineering.
"Keseharian selama kami mengenal beliau di Houston, beliau sosok Islam yang taat, family man," kata Ira.
Ayah 2 anak ini adalah pendiri Indonesian Family Academy, lembaga yang setiap hari Sabtu mengajarkan anak-anak secara sukarela membaca Alquran dan kajian tentang Islam.
"Ia turun tangan langsung bersama istrinya memberikan pelajaran Alquran dan Agama Islam," ujar teman dekat Arcanda pada GATRAnews.
Selama bulan Ramadhan, komunitas ini menyelenggarakan kegiatan semacam Ramadhan Camp. Kadang juga mengadakan acara keluarga seperti mancing bareng dan membakar ikan bareng.
Arcandra saat ini Presiden di Petroneering Houston di Texas. Perusahaan ini bergerak di bidang energi dan minyak. Setidaknya sudah 2 tahun 10 bulan menjabat sebagai Presiden sejak Oktober 2013. Sebelum menjabat sebagai Presiden di Petroneering, Arcandra memiliki posisi sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013.
Ia juga pernah bekerja di AGR Deepwater Development System Inc, di Hydrodynamics Lead Floa TEC LLC dan berbagai perusahaan internasional lainnya.
Menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB dan kemudian bekerja di Andersen Consulting demi memiliki uang agar dapat melanjutkan kuliahnya ke S2 nya di Amerika.
Kuliah S2 di texas A&M University Amerika diselesaikan dengan baik dan berniat kembali ke Indonesia untuk membenahi PT Timah yang waktu itu kondisinya sedang susah. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya dia melanjutkan S3 di Amerika juga dengan beasiswa.
Sejak saat itulah Arcandra melanglang buana di Amerika dan bekerja di berbagai perusahaan internasional.
Meski tinggal di Amerika, kepeduliannya atas tanah kelahirannya sangat tinggi. "Dia lah yang berada dibalik negosiasi sehingga proyek Masella dilakukan onshore bukan offshore," ujar teman dekat Archandra.
Menurut teman dekatnya ini, Presiden Jokowi memberi sanjungan atas masukan Arcandra soal blok Masela. "Dia menjadi teman berbincang presiden terkait sumber daya alam di Indonesia bila sedang berada di tanah air," ujar sumber GATRAnews tersebut.
Berikut Profil Menteri ESDM baru:
Dr Arcandra Tahar
Pendidikan :
- ITB Teknik Mesin : 1989 -1994
- Texas A&M University Ocean Engineering : 1996 – 1998
- Texas A& M Univeristy Ocean Engineering (Doctor of Philosophy) : 1998 – 2001
Riwayat Pekerjaan
- Presiden Petroneering : 2013-2016
- Principal Horton Wison Deepwater : 2009 – 2013
- Principal dan Presiden Asia Pasific AGR Deepwater Development System : 2007-2009
- Hydronynamics Lead FloaTec LLC 2006 – 2007
- Peneliti Technip Offshore : 2001 – 2006
- Asisten Peneliti Offshore Technology Research Center : 1997 – 2001
- Technical Advisor Noble Denton : 2000
Skill
Product Development, Wave Basin Model Testing, Offshore Field Measurement, Deepwater Platform Design and Analysis (Spar, TLP and Semisubmersible), FPSO Analysis, Shallow Water Platform Design and Analysis (Buoyant Tower), Mooring Design and Analysis, Riser Design and Analysis, Naval Architecture, Hydrodynamics, Software Development, Asset Integrity Management, Wave Energy, Offshore Drilling.
Editor: Dani Hamdani
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar