Pertanyaan:
Asalamu’alaikum
Ayah saya sakit keras beberapa waktu lalu. Ketika diobati dengan dokter, dokter hanya menyebutkan bahwa itu sakit lambung yang lagi terluka, tetapi penyakit itu selalu berulang-ulang. Tapi ada teman ayah saya yang menyarankan agar berobat kepada orang pintar dan hasilnya sangat mencengankan; Ada benda yang masuk dalam tubuh ayah saya berupa jarum, juga ada bungkusan yang berisi jaru-jarum dan pisau inggris, dan ditunnggui oleh mahluk yang berupa jin separuh manusia separuh lagi binatang di dekat rumah saya.
Jadi pertanyaannya adalah apakah itu adalah perbuatan dari manusia?
Dan manakah yang harus saya percaya? Dari dokterkah atau dari paranormal itu?
Mohon jawabannya.
Wasalamu’alaikum.
Dari: Ananda
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Penjelasan sihir: Keluar Paku dan Jarum dari tubuh
Pertama: Kita tidak bisa memastikan apakah ayah Anda terkena sihir ataukah sakit biasa. Karena umumnya orang “pintar” semacam itu-pun berdusta dan menciptakan ketergantungan pada ayah Anda. karena hanya dengan itu, dia dapat duit.
Kedua: Mengenai kejadian aneh semacam ini, dimana ada paku, pisau, atau benda tajam lainnya yang keluar dari badan seseorang, bagi Anda yang melihat, jangan teburu-buru terheran dan menganggap hebat orang pintar tersebut, karena kejadian ini 100% sihir.
Ketiga, Bagaimana itu bisa terjadi?
Ada satu hal yang patut Anda pahami, bahwa yang dilakukan oleh orang pintar ini ada dua kemungkinan:
1. Orang pintar itu menyihir penglihatan orang yang berada di sekitarnya, dia hayalkan orang lain, seolah-olah keluar benda-benda tajam. Padahal sejatinya tidak ada. Sihir semacam ini sebagaimana yang dilakukan tukang sihir Fir’aun ketika melawan Nabi Musa. Allah berfirman,
قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ
“Nabi Musa berkata: ‘Lemparkan tali kalian’. Tatkala mereka melemparkan tali itu, mereka mensihir penglihatan manusia dan mereka menakut-nakuti orang yang melihatnya, dan mereka mendatangkan sihir yang hebat.” (QS. Al-A’raf: 116)
Dalam ayat yang lain, ALlah berfirman,
قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
“Berkata Musa: “Silahkan kamu sekalian melemparkan”. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, dikhayalkan kepada Musa seakan-akan ia bergerak cepat, lantaran sihir mereka.” (QS. Taha: 66)
Dugaan kita, sistem sihir semacam ini juga dipraktikkan oleh orang pintar zaman sekarang. Oleh karena itu, bagi Anda yang pernah dan mendengar, tidak perlu merasa heran dan terkagum dengan kehebatannya, karena sejatinya itu ilmu hina (baca: sihir).
2. Orang pintar tersebut memerintahkan jinnya untuk memindahkan benda. Karena jin memiliki kemampuan memindahkan benda. Dia mampu memindahkan pisau, paku, jarum, dst, dari tempat lain dan baru dinampakkan di depan perut pasien atau di anggota lainnya.
Andaikan itu benar dari dalam tubuh pasien, tentu pasien akan mengalami luka parah yang sampai pada kematian. Tidak bisa dibayangkan, benda tajam dan ukuran sebesar itu ketika berada di dalam tubuh manusia, dipastikan, alat pencernannya pasti rusak. Sementara si orang ‘pintar’ tidak membawa pasien ke UGD untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Tentu Anda masih ingat kisah Sulaiman. Ketika beliau memrintahkan rakyatnya untuk memindahkan istana Bilqis, yang angkat tangan pertama adalah Jin Ifrit. Allah kisahkan:
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ
“Ifrit, dari golongan jin, berkata: Aku sanggup membawa istana itu kepada Anda (Sulaiman) sebelum Anda berdiri dari tempat Anda…” (QS. An-Naml: 39).
Jika yang besar semacam istana bisa digotong oleh jin, yang lebih enteng dari itu juga bisa dia lakukan.
Ringkasnya, benda-benda semacam ini sejatinya tidak berasal dari tubuh pasien, tapi murni ulah dan tipuan dari orang ‘pintar’ tadi, yang sejatinya itu adalah sihir.
Keempat: Dari penjelasan di atas, kita berkesimpulan, pengobatan alternatif yang dipraktikkan orang ‘pintar’ tersebut adalah sihir. Sementara Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk mengobati sihir dengan sihir. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النُّشْرَةِ فَقَالَ: «هُوَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ»
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang nusyrah, kemudian beliau menjawab, “Itu perbuatan setan.” (HR. ABu Daud, 3868 dan dishahihkan Al-Albani)
Makna nusyrah dalam hadis ini adalah mengobati atau melawan sihir dengan sihir. Karena statusnya sama-sama sihir.
Oleh karena itu, seharusnya sikap yang kita kedepankan terhadap orang ‘pintar’ dengan praktik semacam ini adalah su-‘u zhan (berburuk sangka), jangan-jangan, dia justru memperparah keadaan pasien dan bukan malah mengobati. Karena tidak mungkin seseorang bisa mengusir sihir, kecuali dengan sihir yang lebih besar. Jadilah pasien ajang pertarungan antar-tukang sihir.
Yang lebih berbahaya, sikap mendatangkan tukang sihir yang berkedok orang ‘pintar’ ini sesungguhnya melanggar aturan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam hadisnya:
من أتى كاهنا، فصدقه بما يقول، فقد كفر بما أنزل على محمد
“Siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dia ucapkan maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud 3904, Turmudzi 135, dan dishahihkan Al-Albani)
Karena itu, ajak ayah Anda untuk dan seluruh anggota keluarga yang menyetujui hal ini untuk bertaubat, memohon ampunan kepada Allah. Semoga kesalahan ini diampuni oleh Allah, sebelum ajal menjemput kita.
Kelima: Jika benar ayah Anda terkena sihir, Anda bisa mengobati atau meringankannya dengan ruqyah yang syar’i, dan ini bisa dilakukan semua orang, termasuk pasien sendiri. Dan bahkan, ruqyah paling manjur adalah ruqyah yang dibaca oleh pasien itu sendiri. Ruqyah ini bisa dilakukan dengan membaca ayat Alquran atau doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kami menyediakan fan page/grup di facebook, yang khusus untuk dzikir dan doa yang ada dalilnya dari Alquran dan sunah. Di antaranya dzikir dan wirid untuk orang sakit. Bagi Anda yang berminat untuk menyebarkannya bisa ikut bergabung di link: http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian
Keenam: Perbanyak doa dan memohon ampunan kepadda Allah, karena bisa jadi musibah ini disebabkan perbuatan maksiat yang pernah kita lakukan, sementara kita tidak menyadarinya, dan jadikan peristiwa ini sebagai kesempatan untuk mendulang pahala denagn bersabar.
Allahu a’lam..
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar