Di Iran, tepatnya kota Kasyaan, sebuah makam dibangun dengan megah. Pintu masuk ke makam itu berupa gerbang besar setinggi 6 meter. Kubah kuburannya lebih tinggi lagi, dengan puncaknya berbentuk kerucut.
Makam itu begitu dimuliakan kaum Syiah hingga sering dipadati oleh para peziarah. Makam itu juga dianggap sebagai tempat mengais berkah. Tertulis di sana: “Tempat berkah sang pemberani agama, Abu Lu’lu’ah Fairuz”
Siapakah Abu Lu’lu’ah sehingga sangat dimuliakan oleh kaum Syiah, terutama Syiah Iran? Ternyata Abu Lu’lu’ah adalah orang Majusi yang telah membunuh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.
Seperti diuraikan Syaikh Prof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi, Syaikh Dr Mustafa Murad dan para pakar sejarah Islam lainnya, bahwa ketika mengimami shalat Subuh, Umar bin Khattab ditikam oleh seorang laki-laki dari belakang hingga beliau tidak bisa meneruskan shalatnya. Lalu Abdurrahman bin Auf menggantikannya menjadi imam.
Abdurrahman bin Auf meneruskan shalat tersebut dengan lebih cepat. Sementara Umar bin Khattab telah berdarah-darah. Ketika shalat selesai, Umar bin Khattab bertanya kepada Ibnu Abbas siapa yang telah menikamnya. “Wahai Amirul Mukminin, budak Mughirah-lah yang telah menikammu,” jawab Ibnu Abbas.
“Semoga Allah membinasakannya,” kata Umar bin Khattab, “Aku telah memerintahkan kebaikan pada dirinya. Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan kematianku di tangan seorang yang mengaku dirinya Islam.”
Umar kemudian dibawa ke rumah. Sementara banyak orang yang tidak mengetahui kejadian persis saat itu menganggap Umar bin Khattab hanya mengalami luka kecil.
Sementara itu, Abu Lu’lu’ah telah meninggalkan masjid. Setelah menikam Umar, penganut Majusi yang tadinya berpura-pura shalat itu, segera mundur. Demi bisa segera pergi dari masjid, ia menikam 13 orang yang dilaluinya, tujuh di antaranya kemudian meninggal.
Tak lama setelah itu, Umar bin Khattab pun syahid. Sesuai dengan doanya yang memohon kepada Allah untuk mati syahid di kota Nabi.
Bagaimana nasib Abu Lu’lu’ah? Ketika kaum muslimin berhasil mengepungnya, Abu Lu’lu’ah yang merasa tak mungkin bisa meloloskan diri kemudian bunuh diri. Meskipun ia mati di Madinah, orang-orang Syiah membuatkan makam di Kasyaan dan memuliakannya. Jadi sebenarnya, makam di Kasyaan itu hanyalah makam ilusi; simbol untuk memuliakannya sebagai seorang pahlawan yang berjasa telah membunuh Umar bin Khattab yang memang sangat dibenci Syiah. [Bersamadakwah]
Lentera Kabah
Tidak ada komentar