KITA tentu akan jengkel jika bertemu polisi dengan tongkrongan tegas dan gagah namun menyuruh kendaraan kita berhenti dan meminta ‘pungli’. Polisi seperti itu memang ada. Namun ternyata tidak semua polisi berlaku demikian.
Bripka Junaidin, anggota Polisi Resort Bima Kota ternyata berbeda dengan polisi-polisi yang kadung dianggap jelek oleh masyarakat. Junaidin yang ditugaskan di Rasa Nae Barat ini, ternyata memiliki impian membuat pesantren di kota Bima Nusa Tenggara Barat.
Untuk mewujudkan impiannya itu, Junaidin menyisihkan penghasilannya. Dalam proses pembangunan pesantren tersebut, Junaidin dibantu oleh masyarakat sekitar. Bahkan proses pengangkutan bahan baku sperti pasir dan batu alam dilakukan oleh polisi itu sendiri.
Kini pesantren itu diberi nama Al Fathul Ulum. Letaknya berada di Dusun Nggela Kelurahan Jati Wangi, Kota Bima NTB.
Dilansir Kabarmakkah, sebelumnya, foto-foto tentang pembangunan masjid hingga selesai itu pernah diunggah di media sosial oleh akun bernama Muchtar Muiz yang merupakan salah satu warga Kota Bima.
Dalam statusnya, Muchtar menulis, “Pembangunan ini dimulai pada tahun 2009. Dengan biaya murni dari kantong pribadi dengan cara menyisipkan gaji yang ia dapatkan dari pekerjaannya sebagai anggota polisi.”
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar