JAKARTA- Duka melingkupi umat Islam dunia. Pengeboman terjadi di Turki, Irak, dan Bangladesh sementara darah masih tumpah di Suriah dan Palestina. Sebagai puncaknya, Senin (4/7/2016) waktu setempat, terjadi pengeboman Saudi Arabia.
Bom di Jeddah, Qatif, dan terakhir Madinah menjadi kabar yang mengguncang di penghujung Ramadhan tahun ini. Bulan Ramadhan adalah musim puncak umrah sebelum ditutupnya masa umrah untuk persiapan musim haji. Maka tak mengherankan ketika berita ini sangat melukai hati umat Islam.
Seperti kejadian pengeboman sebelumnya, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) turut mengecam teror bom yang terjadi di Madinah.
“Kejadian pengeboman di Madinah semakin menegaskan bahwa siapa pun pelaku yang bertanggungjawab atas tindakan teror tak berperikemanusiaan ini bukan sedang membela agama mana pun,” tegas Ketua Departemen Kajian Internasional PP KAMMI, Hidayah Sunar.
Lebih lanjut Hidayah menyampaikan agar umat Islam tetap menjaga persatuan umat. PP KAMMI mendukung pemerintah Saudi Arabia agar dapat bertindak secara efektif dan bijaksana dalam menyikapi kejadian ini, mengingat bahwa negara tersebut adalah tuan rumah bagi umat Islam dalam melaksanakan haji dan umrah.
Terkait keselamatan WNI di Saudi Arabia, Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman mengharapkan agar pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama dapat segera mengambil langkah untuk memastikan keamanan dan keselamatan mereka, serta menyampaikan informasi resmi pada media di Indonesia.
Sementara itu, sehubungan dengan kabar adanya bom di Mapolresta Solo, PP KAMMI mengajak umat Islam Indonesia untuk tetap tenang serta bahu membahu menjaga keamanan di tanah air. Terlebih pada nuansa Idul Fithri yang menjadi momentum kebersamaan.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar