logo blog

Tanggapi Kesewenangan Yang Dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsa, Seniman Ini Ungkapkan Perasaannya Lewat Lukisan

Tanggapi Kesewenangan Yang Dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsa, Seniman Ini Ungkapkan Perasaannya Lewat Lukisan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Mk8OvWBhcAUF73xdtqK8bAi4v9TmWz4MsPlinsddliy5_AuGE7WT8JmTHml452ZCJXgeJoYKdjgE1el9wHo6SK_c94vG7yjTK-0i79nkkn9sNYggE2WaV2pIJgY68kCmiZR2k7F2-r0/s1600/Saudaraku-Terluka-Tentaraku-Tertahan-Deni-Je.jpeg


MENANGGAI bentrokan yang meletus beberapa waktu yang lalu di Masjid Al-Aqsa, Palestina, seorang seniman lukis, Deni Je, mengungkapkan perasaannya melalui lukisan yang diunggahnya di facebook (5/06/2016).

Lukisan cat air yang berjudul “Saudaraku Terluka, Tentaraku Tertahan” itu menunjukkan Masjid Al-Aqsa yang kubahnya terkoyak oleh bintang segi enam simbol negara Israel. Mengucur darah segar dari koyakan tersebut. Sementara itu di sekitarnya ada banyak bendera negara-negara muslim seperti Arab Saudi, Mesir, Pakistan , dan Turki. Akan tetapi ada sesuatu yang aneh. Semua bendera itu terkurung oleh kawat-kawat tajam.

“Masjid Al-Aqsa saya gunakan sebagai perlambang kaum muslimin Palestina. Sedangkan bendera-bendera di sekelilingnya saya pakai sebagai simbol negeri muslim dan para tentaranya. Mereka tidak dapat bergerak menolong saudaranya karena terpenjara oleh kawat berduri, yaitu sistem negara bangsa yang sekarang ada,” terang Deni melalui wawancara.

Seperti dikutip dari aljazeera.com (26/6), belasan jamaah Masjid Al-Aqsa terluka dalam bentrokan Ahad, 26 Juni lalu. Hal ini dipicu oleh izin yang diberikan pemerintah Israel terhadap pemukim Yahudi untuk memasuki masjid suci ketiga umat Islam itu, di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Menurut Kiswani, Direktur Masjid Al Aqsa, sepuluh korban jatuh akibat peluru karet dan pukulan dari polisi Israel.

Seorang muslim tentu akan sangat sedih mengetahui kejadian ini. Berulang kali otoritas Israel membantai dan menzhalimi muslim Palestina. Ribuan nyawa telah gugur. Tetapi tidak ada satupun tentara dari negeri muslim yang besar dan banyak itu dapat bergerak, dikirim ke sana untuk membela mereka, apalagi mengusir Zionis Yahudi dari tanah kaum muslimin tersebut. Padahal para presiden negara itu dan para tentaranya juga sama-sama muslim.

Deni menjelaskan, “Ini karena negeri-negeri muslim menerapkan sistem negara bangsa (nation state, ed). Suatu negeri tidak akan melakukan campur tangan, bahkan akan menutup mata ketika negeri lain disakiti, meskipun mereka sesama muslim. Padahal kalau tentara-tentara itu dikerahkan, Israel pasti akan tunduk, apalagi tentara mereka dikenal penakut.”

“Dengan menghilangkan sekat negara bangsa itu, dan menggantinya dengan sistem khilafah, maka seorang khalifah akan dengan mudah menggerakkan tentaranya, membela orang Islam yang sekarang dizhalimi, baik yang di Palestina, Suriah, maupun Rohingya,” simpul Deni.

Deni Je, Seniman Muslim Kontekstual

Menurut Teguh Wiyatno, pelukis cat air dari Yogyakarta, Deni adalah seniman yang kontekstual. Ia cerdas dan responsif menangkap permasalahan yang ada di tingkat lokal maupun global.

“Sangat bagus jika ada seniman muslim yang lugas dalam penyampaian ide. Ini akan mudah diterima masyarakat awam yang biasanya secara emosional mudah tertarik dengan isu yang sedang berkembang. Terlebih bagi seorang muslim, karya ini secara spontan dapat membangkitkan ghirah keislaman mereka.”, tutur Teguh.

Sebelumnya, Deni juga membuat lukisan yang merespon isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit Britain Exit), dengan perspektif ideologi Islam yang kuat. Ada juga lukisan berjudul “Maling Teriak Maling” yang menggambarkan stigma intoleransi yang sering dituduhkan pada umat Islam.

Deni adalah ketua komunitas Khilafah Arts Network (KHAT). Jejaring ini menghimpun para seniman yang konsen pada opini penerapan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah. Jejaring yang baru saja meluncurkan websitenya ini mengajak kepada para perupa, musisi, desainer, sastrawan, untuk berkarya seni menyongsong peradaban Islam yang akan kembali.




**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah

Share this:

Enter your email address to get update from ISLAM TERKINI.

Tidak ada komentar

About / Contact / Privacy Policy / Disclaimer
Copyright © 2015. Fajar Islam - All Rights Reserved
Template Proudly Blogger