logo blog

Menag: Masyarakat Kita Religius, Tidak Bisa Pisahkan Agama dengan Kehidupan Sehari-hari

Menag: Masyarakat Kita Religius, Tidak Bisa Pisahkan Agama dengan Kehidupan Sehari-hari


Menag: Masyarakat Kita Religius, Tidak Bisa Pisahkan Agama dengan Kehidupan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, masyarakat Indonesia umumnya adalah masyarakat yang religius, yang mana agama tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-harinya.

Sehingga, menurutnya, tidak bisa jika masyarakat dituntut untuk tidak menggunakan agama dalam kehidupannya, termasuk dalam hal memilih pemimpin.

“Jadi yang dituntut bukanlah yang menggunakan agama karena itu suatu yang kontraproduktif, karena kita adalah bangsa yang religius bahwa kita menjalankan agama dalam kehidupan,” ujar Lukman kepada hidayatullah.com di Ruang Sidang Kemenag, belum lama ini.

Namun, ia menjelaskan, yang dituntut adalah bagaimana agama itu digunakan dengan hal yang positif, bukan untuk konfrontatif.

“Tapi promotif, untuk saling mempromosikan. Jadi  pendekatannya promotif bukan konfrontatif,” ungkapnya.

Lukman juga menambahkan, persoalan terkait keagamaan sangat mungkin untuk dimusyawarahkan bagaimana mencari solusi titik temunya.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDs6lDMfTbXwuD0864CLLTT69mjhrxGawL6ZSq4mwgPuETcyiVrkKCQuDPx-AwN0CNqcG_7Cq7rgMOMipx7F_n7NjLflUE_j6OZv_2SjP56XEM4kXlKHmoJYQLI8MyHXuplXFlaLcTYH4/s1600/said-aqil-soal-demo-ahok-nu-saya-larang-enggak-akan-ada-yang-turun.jpg

Tapi, terangnya, kalau tidak bisa didamaikan dan itu dirasa berpotensi menimbulkan konflik, maka ia sepakat menggunakan proses hukum.

“Bawalah itu ke hukum. Karena itulah cara yang paling santun dan beradab sebagai negara hukum,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menag menggelar pertemuan dengan para pimpinan majelis agama di Indonesia mendorong terciptanya persatuan dan Pilkada yang damai.

Hal itu merespon tensi politik yang naik menjelang pemilihan kepala daerah serentak yang cenderung menimbulkan friksi dan mengancam persatuan bangsa.*

Rep: Yahya G Nasrullah

Editor: Cholis Akbar


**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah

Share this:

Enter your email address to get update from ISLAM TERKINI.

Tidak ada komentar

About / Contact / Privacy Policy / Disclaimer
Copyright © 2015. Fajar Islam - All Rights Reserved
Template Proudly Blogger