Oleh: Adnin Armas dan Cahaya
Aktivis Muslim Cinta Jakarta (McJAK)
Aktivis Muslim Cinta Jakarta (McJAK)
Kronologi Politisasi Taman Balai Kota
1. Sabtu 15/10/2016 beredar berita-berita kerusakan taman akibat aksi damai ratusan ribu massa Umat Islam yang menuntut Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, diproses secara hukum karena menistakan agama Islam.
Berikut beberapa link beritanya :
http://m.detik.com/news/berita/d-3321359/taman-depan-balai-kota-rusak-berat-kadis-taman-kerugian-ratusan-juta-rupiah
http://m.tribunnews.com/metropolitan/2016/10/15/soal-rusaknya-taman-pasca-demo-ahok-mereka-mau-tanggung-jawab-enggak-enggak-pernah-kan
2. Sabtu, 15/10/2016 diberitakan bahwa Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menyatakan akan segera mengerahkan petugas untuk merapikan taman.
3. Sabtu 15/10/2016 beredar ajakan dari kubu Ahok-Djarot untuk melakukan gotong royong merapikan taman Balai Kota pada Hari Minggu pukul 06.30 wib dengan hastag #JakartaRumahKita
4. Minggu 16/10/2016 pukul 06.00 WIB, Muslim Cinta Jakarta (McJAK), mendapat laporan monitoring kondisi taman seputar Balai Kota dari relawan bernama Romadi. Isinya, semua taman sudah dalam keadaan rapi, tapi ada *satu* lokasi yang masih belum rapi. Wartawan sudah stand by di lokasi. Laporan monitoring dilengkapi foto-foto di lapangan.
5. Minggu 16/10/2016 pkl 6.30 WIB, pendukung Ahok-Djarot mulai berdatangan.
ANALISIS
Kerusakan yang ditimbulkan aksi damai Jumat lalu tidak seberapa. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Link berita :
https://m.tempo.co/read/news/2016/10/15/231812476/taman-rusak-akibat-aksi-demo-kerugian-sekitar-rp-60-juta
1. Sabtu 15/10/2016 beredar berita-berita kerusakan taman akibat aksi damai ratusan ribu massa Umat Islam yang menuntut Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, diproses secara hukum karena menistakan agama Islam.
Berikut beberapa link beritanya :
http://m.detik.com/news/berita/d-3321359/taman-depan-balai-kota-rusak-berat-kadis-taman-kerugian-ratusan-juta-rupiah
http://m.tribunnews.com/metropolitan/2016/10/15/soal-rusaknya-taman-pasca-demo-ahok-mereka-mau-tanggung-jawab-enggak-enggak-pernah-kan
2. Sabtu, 15/10/2016 diberitakan bahwa Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menyatakan akan segera mengerahkan petugas untuk merapikan taman.
3. Sabtu 15/10/2016 beredar ajakan dari kubu Ahok-Djarot untuk melakukan gotong royong merapikan taman Balai Kota pada Hari Minggu pukul 06.30 wib dengan hastag #JakartaRumahKita
4. Minggu 16/10/2016 pukul 06.00 WIB, Muslim Cinta Jakarta (McJAK), mendapat laporan monitoring kondisi taman seputar Balai Kota dari relawan bernama Romadi. Isinya, semua taman sudah dalam keadaan rapi, tapi ada *satu* lokasi yang masih belum rapi. Wartawan sudah stand by di lokasi. Laporan monitoring dilengkapi foto-foto di lapangan.
5. Minggu 16/10/2016 pkl 6.30 WIB, pendukung Ahok-Djarot mulai berdatangan.
ANALISIS
Kerusakan yang ditimbulkan aksi damai Jumat lalu tidak seberapa. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Link berita :
https://m.tempo.co/read/news/2016/10/15/231812476/taman-rusak-akibat-aksi-demo-kerugian-sekitar-rp-60-juta
Dengan massa ratusan ribu, serta semangat protes karena kesucian agama Islam dinistakan, ketertiban dan kedamaian aksi merupakan prestasi. Efek samping berupa kerusakan taman yang tidak seberapa dengan mudah bisa diselesaikan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.
Sampai disini, kita melihat bahwa aksi Umat Islam Hari Jumat 14/10/2016 adalah murni aksi pembelaan agama. Aksi pembelaan kepada agama Islam ini bukan gerakan politik karena demonstrasi mengutuk perilaku Basuki alias Ahok dilakukan oleh umat Islam bukan saja di Jakarta, tetapi juga di Aceh, Sumut, Riau Sumsel, Bandung, Solo, Purworejo, Ponorogo, Jember, Surabaya, Madura, Makassar, Pontianak dan berbagai wilayah lainnya.
Sampai disini, kita melihat bahwa aksi Umat Islam Hari Jumat 14/10/2016 adalah murni aksi pembelaan agama. Aksi pembelaan kepada agama Islam ini bukan gerakan politik karena demonstrasi mengutuk perilaku Basuki alias Ahok dilakukan oleh umat Islam bukan saja di Jakarta, tetapi juga di Aceh, Sumut, Riau Sumsel, Bandung, Solo, Purworejo, Ponorogo, Jember, Surabaya, Madura, Makassar, Pontianak dan berbagai wilayah lainnya.
Tindakan kubu Ahok-Djarot mengajak aksi gotong royong merapikan taman kota di depan balaikota, yang sebenarnya memang sengaja disisakan, justru telah menyeret Sinetron Taman Balai Kota ke ranah politik.
http://m.detik.com/news/berita/3321746/djarot-dan-relawan-pendukung-beraksi-benahi-taman-depan-balai-kota-jakarta
Belum masuk masa kampanye, tapi kubu petahana sudah melakukan pencitraan. Parahnya lagi, aksi pencitraan ini dilakukan bekerjasama dengan aparat dinas pertamanan dan pemakaman yang seharusnya netral. Dinas pertamanan dan pemakaman sengaja membiarkan pekerjaan perapihan taman tidak dituntaskan di satu lokasi yang kecil, agar tim petahana masih punya proyek taman untuk digotongroyongi, sesuai dengan rencana pencitraan mereka.
Sinetron tim Petahana dengan mengajak media agar meliput kerja bakti taman yang seumprit hanyalah pencitraan.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh reklamasi jauh lebih massif dan substantif dibanding mengurusi taman seumprit. Tapi itulah politik pencitraan. Taman seumprit dihebohkan dan reklamasi yang substantif didiamkan.
Upaya mereka mendiskreditkan Umat Islam kali ini dengan isu Taman Balai Kota hanyalah sinetron kecil yang ingin dibesar-besarkan.
http://m.detik.com/news/berita/3321746/djarot-dan-relawan-pendukung-beraksi-benahi-taman-depan-balai-kota-jakarta
Belum masuk masa kampanye, tapi kubu petahana sudah melakukan pencitraan. Parahnya lagi, aksi pencitraan ini dilakukan bekerjasama dengan aparat dinas pertamanan dan pemakaman yang seharusnya netral. Dinas pertamanan dan pemakaman sengaja membiarkan pekerjaan perapihan taman tidak dituntaskan di satu lokasi yang kecil, agar tim petahana masih punya proyek taman untuk digotongroyongi, sesuai dengan rencana pencitraan mereka.
Sinetron tim Petahana dengan mengajak media agar meliput kerja bakti taman yang seumprit hanyalah pencitraan.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh reklamasi jauh lebih massif dan substantif dibanding mengurusi taman seumprit. Tapi itulah politik pencitraan. Taman seumprit dihebohkan dan reklamasi yang substantif didiamkan.
Upaya mereka mendiskreditkan Umat Islam kali ini dengan isu Taman Balai Kota hanyalah sinetron kecil yang ingin dibesar-besarkan.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar