Ketiga pelaku bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, hari Selasa (28/6/2016) semuanya berasal dari wilayah bekas bagian Uni Soviet, kata sumber-sumber Turki.
Satu orang disebut berasal dari wilayah Rusia di Kaukasus Utara, dua lainnya masing-masing asal Uzbekistan dan Kyrgystan.
Turki meyakini kelompok ISIS berada di belakang serangan yang sejauh ini telah menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya itu.
Polisi menahan sedikitnya 13 tersangka di Istanbul dan lebih banyak lagi di Izmir hari Kamis (30/6/2016), lapor BBC.
Seorang pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters mengkonfirmasi bahwa asal negara ketiga pelaku itu dirilis setelah media di Turki menampilkan gambar dari CCTV tiga orang yang diduga sebagai tersangka.
Beberapa media menyebutkan nama salah seorang pelaku adalah Osman Vadinov, yang konon menyeberang ke Turki dari pertahanan ISIS di Raqqa, Suriah, pada 2015.
Laporan yang menyebut Vadinov orang Chechen dibantah oleh sebuah sumber kepolisian di Kaukasus Utara, lapor kantor berita Interfax.
Media Turki menyebut serangan itu dirancang oleh Akhmed Chatayev, seorang Chechen yang diyakini sebagai perekrut anggota ISIS, yang berada dalam daftar kontraterorisme Amerika Serikat. Seperti apa keadaannya saat ini tidak diketahui.
Kabar bahwa anggota ISIS banyak berasal dari kawasan negara pecahan Uni Soviet sudah beredar sejak lama. Bulan Oktober 2015 Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut orang-orang dari kawasan itu yang bergabung dengan ISIS jumlahnya mencapai 5.000 sampai 7.000.
Namun, data yang dirilis firma konsultan keamanan Soufan Group membantah klaim Putin. Menurut data Soufan jumlah orang Rusia yang bergabung dengan ISIS sekitar 2.400, serta 500 dari Uzbekistan dan Kyrgystan.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Turki perihal siapa pelaku sesungguhnya dari serangan tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat Turki lain kepada AFP hari Kamis mengatakan, “Sebelumnya hari ini, polisi telah menggerebek 16 lokasi untuk menangkap 13 tersangka anggota IS, termasuk tiga warganegara asing.”
Media Turki melaporkan polisi anti teror telah menggerebek beberapa lokasi di Istanbul, Pendik, Basaksehir dan Sultanbeyli. Penangkapan juga dilaporkan terjadi di Izmir atas 9 orang yang dituduh mendanai, merekrut dan menyediakan logistik untuk ISIS.
Sebelumnya pada hari Sabtu, media Turki melaporkan bahwa pasukan keamanan telah membunuh dua tersangka militan ISIS di perbatasan Suriah. Mereka mengatakan salah satunya merencanakan serangan di ibukota Ankara atau kota Adana.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar