Tahukah Anda bahwa sebelum mushaf Al-Qur`an diterbitkan untuk pertama kali, ditulis terlebih dahulu oleh ahli kaligrafi arab (khaththath), lalu dibuat master dalam bentuk digital, setelah itu baru dicetak menggunakan master tersebut untuk naskah-naskah selanjutnya.
Jika Anda mempunyai mushaf Al-Qur`an yang dicetak di Arab Saudi, tentu sangat familier dengan tulisannya yang rapi dan enak dipandang mata.
Namun, meski sering dibaca, banyak orang yang tidak tahu siapa yang menulis pertama kali mushaf tersebut dengan tangannya sebelum dicetak.
Dialah Utsman Thaha. Nama lengkapnya adalah Abu Marwan Utsman bin Abduh bin Husain bin Thaha Al-Halabi, seorang warga Suriah yang sekarang bermukim di Kerajaan Arab Saudi.
Dialah penulis mushaf Madinah yang dicetak di Kompleks Percetakaan Mushaf Al-Qur`an Raja Fahd.
Masa kecil dan remaja
Utsman lahir di Aleppo, Suriah pada tahun 1352 H yang bertepatan dengan 1934. Ayahnya bernama Syaikh Abduh bin Husain bin Thaha, seorang imam dan khatib masjid serta penulis kaligrafi Arab senior di daerahnya.
Utsman mempelajari dasar-dasar kaligrafi Arab dari ayahnya yang mahir dalam menulis khat riq’ah.
Ia menyelesaikan studinya dari tingkat SD, SMP dan SMA di Madrasah Al-Khusruwiyyah. Sebuah sekolah agama yang dibangun pada masa Kekhalifahan Turki Utsmani.
Dalam rentang waktu itu, Utsman mempelajari kaligrafi dari guru-guru ternama di kota Aleppo.
Di antaranya adalah Muhammad Ali Al-Maulawi, Muhammad Al-Khatib, Husain Husni At-Turki, Abdul Jawwad Al-Khattath, dan Ibrahim Ar-Rifa’i, ahli kaligrafi paling tersohor di Aleppo.
Setelah lulus dari bangku sekolah, Utsman Thaha melanjutkan kuliahnya di kota Damaskus.
Ia mendapatkan gelar sarjana hukum Islam dari Fakultas Syariah di Universitas Damaskus pada 1383 H yang bertepatan dengan tahun 1964. Ia juga menyelesaikan studi dalam program Diploma Umum dari Fakultas Tarbiyah (Pendidikan) di Universitas Damaskus pada 1384 H/1965.
Mendalami grafologi
Selama berada di Damaskus, Utsman Thaha mendalami grafologi (ilmu tentang tulisan) Arab. Ia belajar langsung kepada ahli kaligrafi negeri Syam, Muhammad Badawi Ad-Dirani.
Dari gurunya itu, Utsman banyak mempelajari penulisan khat Farisi. Adapun khat Tsuluts, dia mempelajarinya dari tahun 1379 H/1960 sampai 1967.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Utsman Thaha, Penulis Mushaf yang Tak Dikenal Banyak Orang (Bagian 2)
Lentera Kabah
Tidak ada komentar