(Lenterakabah) – Halal adalah sektor yang semakin meningkat dengan potensi besar di Jepang.
Bisa dibuktikan dengan langkah pemerintah Jepang pada 2013 yang membebaskan syarat visa bagi para turis dari Malaysia, dan memperpanjang visa dari 15 hari hingga 30 hari untuk batas waktu maksimal tinggal bagi visa multiple-entry untuk para pelancong dari Indonesia.
Faktor lain yang membuat otoritas Jepang meningkatkan pariwisata Halal bisa jadi adalah ajang Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, yang mana diperkirakan para turis Muslim akan meningkat jumlahnya selama ajang olahraga terbesar dunia itu.
Selain itu, pertemuan World Islamic Economic Forum Foundation dan Alliance Forum Foundation di Tokyo pada 2015 menyuarakan untuk pertumbuhan industri makanan halal di Jepang. Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menandatangani kesepakanan dengan Perdanan Menteri Jepang Shinzo Abe untuk memperpanjang kerjasama antara kedua negara tersebut dalam bidang industri makanan halal.
“Kesepakatan ini telah meningkatkan jumlah pabrik dan impor makanan berbasis halal di Jepang,” kata Arushi Thakur, seorang analis makanan dan minuman di perusahaan pengamatan pasar Technavio yang berbasis di London, seperti dilansir Muslim Village, mengutip The National, pada Ahad (14/8/2016).
Meningkatnya jumlah penduduk Muslim di Jepang, baik pribumi maupun para pekerja asing, merupakan alasan lain yang memacu pertumbuhan sektor halal.
Toshio Endo, seorang direktur dari 500 anggota, Asosiasi Muslim Jepang (JMA) yang berbasis di Tokyo, mengatakan bahwa meskipun tidak ada data tetap bagi Muslim Jepang di negara ini, “Kami memperkirakan populasi Muslim Jepang sekitar 150.000 orang, 10 persen dari yang terdiri dari orang Jepang.”
Keigo Nakagawa, seorang pengamat dan konsultan Asosiasi Bisnis Halal Jepang di Tokyo (JHBA), dengan anggota 152 perusahaan, mengatakan bahwa tidak ada angka pasti untuk perusahan halal di negara itu. Namun, diperkirakan ada 500 restoran, 100 hotel dan 50 toko bento yang menyajikan makanan halal, katanya.
“Disamping bisnis bersertifikasi halal, ada sejumlah besar perusahaan yang menyajikan makanan halal, seperti restoran-restoran India, Turki dan sushi,” tambahnya. (siraaj/*)
Topik:
Lentera Kabah
Tidak ada komentar