JAKARTA–Melalui email yang telah disiapkan (pantautv.mui@gmail.com), pemantauan juga memperoleh sejumlah kritikan terhadap siaran televisi dari masyarakat, diantaranya: Kritikan terhadap Uttaran yang dinilai bertentangan dengan Akidah Islam (ANTV), Kuis Super Family 100 yang dinilai pesertanya berbusana tidak Islami (ANTV), Stand Up Comedy yang dinilai merusak karakter anak bangsa (Kompas TV).
Selanjutnya, Sinetron Anak Jalanan yang dinilai hedonistik (RCTI), OVJ Sahur yang dinilai lebih banyak candaan tidak bermanfaat (Trans 7), Sinetron 7 Manusia Harimau dan Centini yang dinilai tidak memberikan edukasi terhadap anak-anak (MNC TV).
Indosiar menjadi stasiun televisi yang berupaya menghadirkan acara sahur dengan Akademi Sahur Indonesia (AKSI). Tidak tanggung-tanggung, durasi yang disuguhkan adalah tiga jam. Indosiar mempertahankan program Akademi Sahur Indonesia (Aksi) sebagai sebuah program pencarian bakat di bidang agama.
Sayangnya, dalam program Festival Ramadhan diciderai dengan gaya host pria Ivan Gunawan dinilai centil, seperti ditayangkan pada 6 Juni 2016. Ini tentu harus menjadi perhatian pengelola tv agar ke depannya, gaya tersebut dihilangkan karena sejauh ini Ivan Gunawan sudah mengganti gaya perempuannya dalam berbagai kesempatan.
Tim pemantau mencatat beberapa program Indosiar menghadirkan sejumlah sinetron reliji yang mendukung spirit Ramadhan seperti Hidayah Ramadhan. Bukan hanya itu, “Ceramah Mamah Dedeh” juga menjadi andalan Indosiar untuk menggaet pemirsa Muslim di bulan Ramadhan yang sebenarnya merupakan program reguler.
TVRI dan Simbol Salib
Secara umum, TVRI memberikan porsi program Ramadhan yang cukup besar, di antaranya adalah Jelang Sahur, Penawar Hati, Serambi Islami, Dialog Ramadhan, Jelang Bedug dan Fatwa.Sayangnya, semangat Ramadhan di TVRI diciderai dengan insiden busana dengan simbol Salib di Jelang Sahur edisi 11 Juni 2016.
Selebihnya, tidak ada pelanggaran siaran Ramadhan dan tidak ada aduan masyarakat terkait siaran Ramadhan di TVRI hingga laporan ini dibuat. Pimpinan TVRI sudah mendatangi pimpinan MUI untuk mengklarifikasi insiden busana salib. Pernyataan permintaan maaf pun sudah disampaikan di hadapan pimpinan MUI dan sejumlah wartawan.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar