Pengalaman salah seorang jamaah, Sundus Afifah (28) bisa disimak. Ia mengaku baru pertama kali beritikaf di Masjid Raya Habiburrahman. Baru tahun ini ia memiliki waktu untuk fokus beribadah tanpa memikirkan pekerjaan.
"Saya baru bisa tahun ini, karena sudah tidak kerja lagi. Tahun-tahun sebelumnya sibuk kerja," kata warga Gunung Batu ini saat berbincang dengan detikcom di Masjid Raya Habiburrahman PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Afifah bersama sejumlah keluarga ini sengaja menyempatkan waktu untuk beritikaf untuk mengejar malam lailatul qodar. Untuk kenyamanan itikaf, ia bersama keluarga mendirikan tenda untuk beristirahat dan menyimpan perlengkapan solat dan pakaian sehari-hari.
"Saya sama kakak mendirikan dua tenda di sini. Perlengkapan solat dan baju sengaja bawa untuk beberapa hari," tutur dia.
Meskipun baru malam pertama merasakan itikaf di Masjid Raya Habiburrahman, namun ia sudah merasakan perbedaan yang luar biasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika menjalankannya di rumah.
Di Masjid Raya Habiburrahman, pada sepuluh malam terakhir ramadhan banyak diisi kegiatan yang diperuntukkan untuk para jamaah yang hadir, diantaranya Qiyamul lail tiga juz/malam, kajian Tazkiyatun Nafs bada Shubuh, Kajian bada ashar dan ifthor & sahur jamai.
(dra/dra)
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar