Masjid As-Sunnah di komplek Pondok Pesanten As-Sunnah Jalan Kalitanjung 52 B Kota Cirebon mengadakan acara buka puasa bersama dengan 900 jamaah yang hadir pada Ahad (26/6/2016).
Peserta buka puasa tersebut adalah karyawan yayasan As-Sunnah, peserta I’tikaf dan warga sekitar yang menjadi jamaah masjid.
Ada yang berbeda dengan biasanya, kali ini buka puasa dibiayai oleh pemerintah Arab Saudi melalui Atase Agama Kedutaan Besarnya di Jakarta. Program acara ini diberi nama “Buka Puasa Bersama Raja Salman bin Abdul Aziz Alu Su’ud”.
Sebelum buka puasa bersama, panitia mengadakan taushiyah dengan judul “Akhlak Orang-Orang yang Bertakwa” dengan pemateri Ustadz Fariq Gasim Anuz.
Ketua DKM Masjid As-Sunnah, H. Dudung Muhamamd Yunus mengatakan, setiap tahun pemerintah Saudi rutin memberikan dana untuk buka puasa bersama.
“Tahun ini kami dapat 500 porsi dari Atase Agama Kedubes Saudi. Setiap tahun kami dapat terus,” kata H. Dudung, Ahad (26/6/2016)
Karena jamaah yang hadir diperkirakan membludak, panitia menyediakan 400 porsi tambahan paket makanan untuk berbuka.
“Yang sisanya dari kami, karena memang disini setiap hari di bulan Ramadhan kami menyediakan makanan untuk berbuka kepada jamaah,” ujar H. Dudung.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan As-Sunnah, Ustadz Diding Sobarudin mengatakan, program ini dinamakan buka puasa bersama Raja Salman, bukan berarti Raja Salman hadir ke Cirebon.
“Bukan maksudnya Raja Salman datang ikutan berbuka di masjid As-Sunnah, tapi memang nama acara ini buka puasa bersama Raja Salman, karena dibiayai Raja Salman,” kata Ustadz Diding.
Untuk penamaan program tersebut, lanjut Ustadz Diding, pihak Atase Agama Kedubes Saudi yang menentukan, bukan pihak yayasan atau masjid As-Sunnah yang membuat spanduk.
“Kami dapat spanduk tertulis Buka Puasa Bersama Raja Salman. Disini tinggal cetak, semua tulisan dan desainnya dari sana.
Ustadz Diding menjelaskan ini, karena ada beberapa orang yang menyangsikan penulisan spanduk, seolah-olah Raja Salman turut hadir berbuka di masjid.
“Jangan sampai ada salah paham, apalagi menuduh Yayasan As-Sunnah telah melakukan kebohongan,” tukas Ustadz Diding.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar