Kelompok perlawanan Palestina mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Turki untuk rakyat Gaza di tengah kesepakatan Ankara-Tel Aviv untuk menormalkan hubungan.
ANKARA
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Senin mengucapakan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas usahanya untuk meringankan blokade Gaza.
Pernyataan itu datang setelah kesepakatan yang direncanakan antara Turki dan Israel untuk menormalkan hubungan setelah terputus selama enam tahun, diperkirakan akan membawa perbaikan dalam situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Kami menghargai dan berterima kasih kepada dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan rakyat Turki untuk rakyat kita di Gaza dan upaya mereka untuk meringankan blokade,” kata Hamas.
Erdogan mengatakan pada hari Selasa bahwa lebih dari 10.000 ton pasokan bantuan akan berlayar ke Gaza dari Turki pada awal Juli, sebelum libur Idul Fitri. Proyek besar akan segera dimulai untuk mengatasi krisis air dan power supply di Gaza.
Netanyahu, menyatakan bahwa blokade laut Gaza, dimana Ankara menginginkan untuk dihapus berdasarkan kesepakatan itu, akan tetap berlaku, meskipun demikian bantuan kemanusiaan akan dimungkinkan dikirim ke Gaza melalui pelabuhan Israel.
PM Turki Yildirim mengatakan secara garis besar blokade Gaza sebagian besar telah diangkat di bawah kesepakatan itu, sehingga memungkinkan Turki untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan non-militer lainnya.
“Saudara-saudara Palestina kita di Gaza telah banyak menderita dan kami telah memungkinkan bagi mereka untuk mengambil napas dengan perjanjian ini,” kata Yildirim dalam konferensi pers di Ankara.
Kesepakatan, yang akan secara resmi ditandatangani Selasa, akan membuka jalan bagi pemulihan hubungan bilateral yang telah terputus lebih dari enam tahun setelah pasukan komando Israel menyerbu armada bantuan Turki untuk Gaza di perairan internasional, menewaskan sembilan aktivis Turki dan melukai 30 lainnya, salah satu meninggal akibat luka-lukanya setelah hampir empat tahun kemudian.
Sebagai buntut dari serangan itu, Turki menuntut permintaan maaf resmi dari Israel, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas, dan pencabutan blokade Israel di Gaza.
Pada tahun 2013, Netanyahu menyuarakan penyesalannya atas serangan itu.
Pada hari Senin, pembicaraan antara kedua pihakakhirnya berbuah, dengan Turki mengumumkan bahwa kesepakatan akan ditandatangani hari berikutnya untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Menurut kesepakatan itu, Israel akan membayar total $ 20 juta kompensasi kepada keluarga korban Mavi Marmara.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar