PALESTINA — Berbagai usaha —meski berbahaya— ditempuh warga Palestina untuk mewujudkan mimpi mereka agar bisa shalat di Masjid Al-Aqsha. Segala aral dan hambatan yang dibuat Israel diterjang. Kadang berhasil. Kadang gagal. Namun mereka semua memutuskan untuk tidak menyerah dan tetap berusaha memakmurkan masjid Al-Aqsha terutama di bulan Ramadhan.
Bocah kecil Palestina, Mukmin Audah dengan caranya yang khas masuk kota Al-Quds pada Jumat kemarin pada saat dini hari yang masih gelap melalui jalan yang tidak biasa. Ini sebagai ekspresi kerinduan mendalam warga Palestina terhadap Al-Aqsha.
Di perlintasan Qalandia, Israel menangkap bocah Audah yang membawa identitas yang diklaimnya palsu. Ia berusaha menembus penjagaan Israel ke Al-Aqsha. Israel berusaha menghindari pemeriksaan identitas dan batasan usia yang ditetapkan Israel.
Antusias Masuk al-Aqsha
Ya ‘identitas palsu’ yang ditulis tangan oleh remaja Palestina Audah ini sebagai usaha untuk masuk Al-Aqsha. Ia menuntut haknya sebagai warga Palestina pemilik masjid Al-Aqsha bersama umat Islam.
Meski Israel membatasi usia masuk Al-Aqsha bagi kaum laki-laki di atas 45 tahun dan melarang usia di bawah itu, namun ribuan warga Palestina yang di usia yang dillarang itu tetap menghadang kesulitan perjalanan menuju Al-Aqsha.
Muhammad Jaradat (39) setelah dikembalikan Israel di perlintasan Qalandia karena usianya di bawah 45 tahun, namun warga asal Jenin ini tetap berusaha keras masuk Al-Aqsha dengan cara yang lain.
Spekulasi Demi Shalat di Al Aqsha
Kontributor Pusat Informasi Palestina memantau, para pemuda Palestina menaiki tangga-tangga yang mereka buat untuk melompat tembok pembatas rasis yang dibangun Israel di sekeliling kota Al-Quds. Sebagian mereka ada yang menaiki bangunan tinggi untuk melalui tembok, jika terjatuh mereka akan terluka atau memar atau bahkan ditangkap Israel. Namun mereka agaknya tidak peduli untuk bisa sampai di al-Aqsha.
Mereka menyatakan, “Kami tak akan menyerah dengan situasi yang ada dan status quo yang diterapkan Israel”.
Sementara sebagian warga yang tertangkap oleh Israel dan mendekam di ruang panas ditahan Israel dalam keadaan puasa sepanjang hari.
Selama jumat ke-3 Ramadhan, sebanyak 250 ribu warga Palestina berbondong-bondong masuk Al-Aqsha meski Israel memberlakukan prosedur keamanan ketat.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar