Utak atik nama pasangan calon pemimpin daerah, kerap dijadikan sebuah cara untuk mendongkrak popularitas paslon tersebut di masyarakat pemilih.
Contohnya pada pilkada Riau, ada nama pasangan Rusdi - Mambang Mit. Oleh lawan politik, nama paslon ini disingkat jadi RUMIT. Sementara calon lain, Chaidir -Suryadi, disingkat CS yang bisa diartikan sebagai Cum Suis (singkatan bahasa latin yang artinya = dan kawan-kawan).
Sementara di Aceh, ada pasangan Zakaria Saman dan T. Alaidinsyah yang disingkat menjadi ZAKAT. Atau yang tak kalah unik adalah pasangan calon Muzakir Manaf dan Teuku Al-Khalid yang disingkat MAULID.
Meski sedikit dipaksakan, singkatan Thamsir Rachman dan Taufan Andoso terdengar cukup menarik ketika disingkat menjadi TAMPAN.
Ada lagi ASMARA singkatan dari Amin Syam - Mansyur Ramli. Juga SAYANG singkatan dari Syahrul dan Arifin Nu’Mang.
Sama hal nya dengan Jokowi dan Basuki yang ketika pilgub DKI tahun 2012 memperkenalkan akronim JB yang bisa berarti Jokowi - Basuki, namun bisa juga berarti Jakarta Bau.. eh Baru.
Nah, dalam pilgub DKI yang akan digelar 2017 mendatang, sebenarnya ada banyak pasangan calon yang akan beradu. Namun hingga kini belum ada satu pun yang menyodorkan nama pasti pasangan calon gubernur - wakil gubernur. Semua masih wait and see.
Seorang netizen pun mencoba mengutak atik nama yang ideal untuk Jakarta. Muncullah pasangan Ahok dan Nusron Wahid, seorang politisi Golkar yang kini mengemban amanah sebagai ketua tim pemenangan Ahok.
"Ahok ama Nusron...cocok tu...ANus buat DKI," ulis @MuhammadRafal.
Selama ini, Ahok yang berkoar-koar ingin maju lewat jalur independen berencana menggandeng Heru. Namun setelah akhirnya loncat berpindah jalur lewat partai politik, belum ada keputusan jelas, siapa yang akan digandeng Ahok.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar