Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Mau tanya, berapa jumlah nabi dan rasul yang pernah Allah utus? Soalnya saya pernah mendengar jumlah mereka 313. Betulkah itu?
Salam.
Dari: Ariqa
Wa’alaikumussalam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,
Di antara hikmah Allah Ta’ala terhadap generasi sebelum kita, Dia mengutus seorang rasul sebagai pemberi peringatan. Karena bagian dari keadilan Allah, Dia tidak akan menyiksa seorang pun diantara makhluk-Nya, kecuali setelah disampaikan dakwah kepada mereka. Karena itulah hujjah (alasan pembenar) bagi Allah untuk memberikan balasan, baik pahala maupun hukuman bagi para hamba-Nya. Allah berfirman:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا
“Aku tidak akan memberi siksaan, sampai Aku mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isra: 15)
Semua kelompok umat manusia yang pernah Allah ciptakan di muka bumi ini, telah mendapati dakwah seorang nabi atau rasul sebagai pemberi peringatan. Meskipun secara individu, tidak semua orang pernah mendengar dakwah rasul.
Allah berfirman:
وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ
“Tidak ada satupun umat, melainkan di lingkungan mereka telah ada sang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24)
Karena itulah, dalam sejarah manusia, jumlah nabi dan rasul yang telah Allah utus sangat banyak.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?”
Beliau menjawab:
ثلاثمائة وبضعة عشر جمّاً غفيرا
“Sekitar tiga ratus belasan orang. Banyak sekali.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 129 dan dishahihkan al-Albani dalam al–Misykah 5737).
Dalam riwayat lain ditegaskan: “315 orang.”
Kemudian dalam riwayat Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Berapa jumlah persis para nabi.”
Beliau menjawab:
مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا
“Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam al–Misykah).
Allahu a’lam
Referensi: Ar-Rusulu wa Ar-Risalat, Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar