logo blog

FPI Desak Kompas Group, Agar Beritakan yang Adil dan Proporsional

FPI Desak Kompas Group, Agar Beritakan yang Adil dan Proporsional


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_y0fbk4RxxId8exAabwhHAOADkGsxnIXibv4pB6RFBoUKTXQiR0B0zZAkMAqGW5UCxEiWnOjdZXsHUZh2P5vCeEudnR7jKSe1-yyt2KxNxlgDz16HXBBrz3j7GegTRJmYPyDlL0zmqAQ/s1600/fpi+vs+kompas.jpg

FRONT Pembela Islam (FPI) mendesak Kompas Group agar adil dan proporsional dalam membuat berita. Jangan mengulang-ulang kesalahan untuk menyakiti perasaan umat Islam. Politik Redaksi Kompas diminta agar lebih profesional dalam memberitakan.

Sejumlah perwakilan Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) menyambangi kantor Kompas di Jalan Palmerah, Jakarta Selatan untuk meminta penjelasan pemberitaan Kompas Group, baik cetak, online maupun televisi, Kamis (16/6). Rombongan diterima oleh Humas Kompas Gramedia, Widi Kristiawan dan beberapa jajaran Kompas lainnya.

Perwakilan FPI itu terdiri dari Munarman (Juru Bicara), KH. Abdul Fatah (Sekretaris Majelis Syuro), Maman Suryadi (Panglima Laskar FPI), KH. Awit Mashuri (Ketua Bidang Penegakan Khilafah dan Syariat Islam), dan pengurus FPI lainnya. Juga hadir Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al Khaththath.

Dalam audiensinya, Juru Bicara FPI Munarman mempertanyakan pihak Kompas yang berkali-kali menyakiti perasaan umat Islam melalui pemberitaan yang dinilai tidak adil, tidak proporsional.
“Banyak SMS yang saya terima dari masyarakat terkait persoalan yang di Serang. Jadi, saya sekaligus mewakili publik untuk meminta penjelasan dan argumentasi dari redaksi Kompas atas pemberitaan yang dinilai tidak adil,” kata Munarman.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVNrptPZhKgNxf7l33Y4IsZDGPTUo_QXCWOAgLW9NaUjh9dmSAFce_-VbtbgTTC6XZBFTd1iaYyhIz4eH8b6ExItwXxOTUrlsDINl1AWvXf2O5Jn-DpKP_7k7sdZkxoeapQQTlgkl9LnH6/s1600/ClDgq_LVYAMpJ4a.jpg

Dikatakan Munarman, FPI telah melakukan riset terhadap pemberitaan Kompas, baik cetak, online maupun televise, sejak tanggal 11-15 Juni. Hampir setengah jam Kompas mengupdate laporan jurnalistiknya dengan sudut pandang yang berbeda.

“FPI seperti Kompas Watch. Kami terus memantau dan menganilisis pemberitaan Kompas, dan ternyata banyak pemberitaan Kompas yang negatif, arahnya menyinggung peraturan daerah yang berlatar belakang melindungi umat Islam. Kompas berlebihan dalam memblow-up pedagang warung makan Ibu Suani di Serang,” katanya.

Lucunya lagi, lanjut Munarman, narasumber yang dipilih Kompas justru tidak kompeten untuk diwawancarai, seperti selebritis Sophia Latjuba yang mengatakan, orang yang beribadah puasa harus menghormati orang yang tidak puasa.

Agenda Setting

Munarman menduga, Kompas berupaya melakukan agenda setting terkait pemberitaan satpol dengan pemilik warung makan Ibu Saeni di Serang. Jangan dikira umat Islam dan FPI tidak paham.

“Jika Kompas bisa seenaknya membuat agenda setting seperti itu, jangan salahkan umat Islam jika mempersepsikan Kompas dengan sebutan Komando Pastur, yang dahulu ramai dibicarakan. Bukankah kita tidak ingin berdampak pada SARA.

Kompas hendaknya tidak mengulang-ulang kesalahan. Anggap saja FPI ini sebagai alarm atau peringatan, agar tidak terjadi SARA dan konflik yang lebih besar seperti yang pernah terjadi di tahun 1998.”


**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah

Share this:

Enter your email address to get update from ISLAM TERKINI.

Tidak ada komentar

About / Contact / Privacy Policy / Disclaimer
Copyright © 2015. Fajar Islam - All Rights Reserved
Template Proudly Blogger