KEBUMEN – Hujan deras turun mulai pukul 14.00 hingga sore, berlanjut hingga malam sekitar pukul 19.00, Sabtu (18/6/2016)menyebabkan banjir bandang di sebagian besar wilayah Purworejo.
Banjir Purworejo menyebabkan akses utama menuju Kecamatan Kaligesing, Purworejo yang merupakan jalan utama tertutup material tanah, tepatnya di Desa Kaliharjo.
Setidaknya ada 5 orang dinyatakan hilang dan 8 orang sempat terjebak dalam banjir dan longsor Purworejo yang terjadi sejak Jumat (17/6) lalu tersebut.
Sejauh ini dalam catatan BPBD, sedikitnya ada 8 titik yang mengalami banjir Purworejo yakni; Kelurahan Lugosobo (Kecamatan Gebang), Desa Caok dan Desa Trirejo (Loano), Kelurahan Purworejo, Kelurahan Mranti, Desa Pacekelan, (Kecamatan Purworejo), Desa Bagelen (Kecamatan Bagelen) dan Kecamatan Kaligesing yang jalur jalannya didera longsor di beberapa titik.
Berikut foto-foto terkini dari sejumlah titik banjir di wilayah Purworejo dikutip dari Radar Jogja.co.id:
HUJAN SEBAGAI NIKMAT ATAU AZAB
Alhamdulillah..,
hujan turun lagi. Ya
seperti itulah
seharusnya
kita menyikapi datangnya
hujan, jangan
sekali-kali
bilang "Yaah..,
hujan lagi
- hujan lagi basah deh", "gara-gara
ini sih....",
karena itu
tidak baik dan
berpotensi untuk mengurangi rasa syukur kita atas nikmat Allah
swt atau bahkan kita terjebak pada kemusyrikan
kalau kita berucap seperti itu.
Seperti dalam sebuah hadits Zaid bin Khalid Al-Juhani
dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Zaid
menceritakan: Rasulullah Saw pernah shalat Shubuh
bersama kami di Al-Hudaibiyyah di bekas turunnya
hujan di malam sebelumnya. Usai shalat, beliau
menghadap ke arah jama'ah shalat dan bertanya:
"Tahukah kalian apa yang difirmankan oleh Rabb
kalian?"
Mereka berkata menjawab: "Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui."
Beliau berkata: "Allah
berfirman: "Di pagi hari, di antara hamba-hamba-Ku
ada yang menjadi mukmin dan ada yang menjadi
kafir kepada-Ku. Orang yang mengatakan: "Tadi malam turun hujan untuk kita karena karunia Allah
dan rahmat-Nya," maka orang itu beriman kepadaku
dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang
berkata:
"Tadi malam turun hujan untuk kita karena
bintang-bintang tersebut," maka ia telah kafir
kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang itu….
Hujan, adalah salah satu tanda dari sekian banyak
tanda kebesaran Allah, karenanya banyak sekali
ayat yang menyatakan hal diatas; Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah
bahwa dia mengirimkan angin sebagai pembawa
berita gembira dan untuk merasakan
kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya.
dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.
(QS.Ar-rum;46)
Pembawa berita gembira Maksudnya
"awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan.
karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan
tumbuhnya biji-biji yang Telah disemaikan dan
menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya
tumbu-tumbuhan dan sebagainya yaitu: dengan seizin Allah dan dengan
sekehendak-Nya. Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya
di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal lalu kamu lihat
hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan
itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira."
(QS.Ar-rum:48)
"Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya
(hujan); hingga apabila angin itu Telah membawa
awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, Maka
kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. seperti Itulah kami
membangkitkan orang-orang yang Telah mati,
Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."
(QS.Al- A'raf:57)
"Tidakkah kamu melihat bahwasanya
Allah
menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka
macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu
ada garis-garis putih dan merah yang beraneka
macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (Al- Fathir:27)
Masih banyak lagi ayat-ayat al qur'an yang
menyatakan bahwa hujan adalah salah satu bukti
kebesaran Allah, rasanya tidak pantas bagi kita yang
mengaku beriman, tapi kemudian justru
menyesali kedatangan salah satu tanda
kebesaran itu.
Para petani sudah bisa memulai lagi pekerjaannya
menanam padi atau tanaman lainnya. Itu salah satu contoh konkritnya, betapa hujan yang
dikeluhkan oleh sebagian orang, justru merupakan
berkah bagi sebagian yang lain, dan sekali lagi tidak
pantas bagi kita untuk mengeluh dan
mempertanyakan kebijakan Allah dengan
mengganti musim panas menjadi musim hujan atau sebaliknya.
Ada memang hujan yang mengakibatkan banjir dan
bencana seperti itu, tapi sama sekali tidak
mengurangi arti hujan sebagai salah satu tanda
kebesaran Allah, justru bencana banjir atau
sejenisnya yang diakibatkan oleh hujan juga bisa kita
maknai sebagai salah satu tanda kebesaran Allah untuk memperingatkan kita.
Selain menggambarkan hujan sebagai rahmat,
dengan menyirami bumi yang tandus dan
menumbuhkan tumbuhan sebagai rezeki bagi kita, al
qur'an juga menceritakan bagaimana sebagian
umat-umat terdahulu diperingatkan Allah dengan
datangnya hujan yang membawa malapetaka kepada mereka, yang diakibatkan
pembakangan mereka terhadap Allah dan
Rasul-Nya.
Kita masih ingat umat mana saja yang mendapatkan
azab berupa hujan yang membawa bencana, bahkan
ada diantar mereka yang dihujani dengan batu. Kaumnya Nabi Luth, mereka dihujani dengan batu,
karena melakukan fahisyah (penyimpanngan
seksual).....
"Dan kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu),
Maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas
orang-orang yang diberi peringatan itu. Dan Sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah)
Telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu)
dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan
batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan
runtuhan itu, bahkan adalah mereka itu tidak
mengharapkan akan kebangkitan."
Juga kaum Nabi Nuh dan bahkan anaknya ikut
ditenggelamkan oleh Allah dengan hujan dan banjir
karena pengingkarannya terhadap seruan Nabi Nuh.
Itu adalah sebagian kisah dalam al qur'an yang
menggambarkan hujan sebagai salah satu bukti
kebesaran Allah, bahwa dengan kebesarannya Allah
mampu menjadikan hujan sebagai rahmat atau
sebagai azab sesuai dengan kehendak-Nya.
Pilihannya ada pada kita, secara syari'atnya,
bagaimana kita berperilaku, bagaimana sikap dan
ketaatan kita kepada Allah, akibatnya akan kembali
kepada kita, baik sikap dan ketaatan kita, maka
hujan yang diturunkan Allah akan menjadi rahmat
bagi kita, sebaliknya, ketika kita lebih banyak membangkang dari pada menurut, maka seperti
kaum nabi luth dan kaum Nabi Nuh itulah hujan yang
mungkin akan kita terima.
"Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat dan
membawa rahmat, dan selamatkan kami dari hujan-
Mu yang membawa petaka akibat kelalaian kami,
amiin Allahuma amiin…….”
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar