logo blog

Orang Yang Mengerjakan Shalat, Tapi Malah Disiksa Dengan Berat, Kenapa Bisa Demikian?

Orang Yang Mengerjakan Shalat, Tapi Malah Disiksa Dengan Berat, Kenapa Bisa Demikian?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtmtcdcWIwUucYzFhXmRlgDmsc9zAZ3cN-p08fqdC86Kcd4vVG-4mhONTLEbHuiboODB2qY0Yo3HVp4zvH__U46lW61XMfox_YRLYZmyhylIJ1DnFlbr4HIjOT8DKdWFFepJqEo7DMl6D-/s1600/shalat-berjamaah-di-bukit-konsul-jpeg.image_.jpg

Pertanyaan:
 
Apakah orang yang lalai shalat (akan) berat hukuman siksanya di kubur kelak?
Agung (Agungsp**@***.co.id)

Jawaban:

Alhamdulillahwashshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Wa ba’du.

Bersikap lalai dalam shalat telah dinyatakan sebagai dosa besar, berdasarkan firman Allah ta’ala dalam surat Al-Ma’un,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS. Al-Ma’un: 4–5).

Para ulama menerangkan bahwa yang dimaksud “lalai” dalam ayat di atas mencakup tiga bentuk perbuatan, yaitu:

1. Menunda-nunda shalat hingga baru dikerjakan ketika waktu shalat hampir berakhir.
2. Mengerjakan shalat tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya sebagaimana yang diperintahkan.
3. Mengerjakan shalat tanpa disertai kekhusyukan dan tanpa merenungi makna bacaan shalat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx2p5XdI6bjj6vm1Wfx00sa9BA0lKj0Rl75jSrnsSF-jygkFq5DS751MU2peleQvAA7W2DDUs3BNDlKn_Fi1ptgrEuBNxGLuIYrpaydEOJquqi8dGHCKvOapukbS-DUNXiQHdeVQtZ7NWM/s1600/70781519sholat.jpg

Adapun siksa kubur, yang akan dialami oleh orang yang lalai dalam shalatnya, disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Samurah bin Jundab. Dalam hadis tersebut diceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammelihat siksa bagi orang yang lalai dalam shalatnya, yaitu kepalanya akan dipecahkan dengan sebuah batu besar dan hal itu dilakukan berulang kali. (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, seyogianya kita memperhatikan hal ini dengan saksama, dan kita memohon kepada Allah untuk memperbaiki amalan kita.

Wallahu ta’ala a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Muhammad Nur Ikhwan Muslim

**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah

Share this:

Enter your email address to get update from ISLAM TERKINI.

Tidak ada komentar

About / Contact / Privacy Policy / Disclaimer
Copyright © 2015. Fajar Islam - All Rights Reserved
Template Proudly Blogger