Kajian guru dari Madinah, Ustadz Firanda Andirja LC MA di Masjid Jami’ Abu Ad Darda’ Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Jumat (12/8/2016) berjalan lancar. Kajian dengan tema “Meramaikan Masjid Dengan Al Qur’an Untuk Menggapai Surga” dilaksanakan ba’da Maghrib. Ribuan jamaah memadati masjid yang berlokasi di belakang Polsek Tampan, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Masyarakat yang dari luar kota tampak sudah datang sejak ba’da Ashar. Mereka rela menempuh perjalan yang cukup jauh untuk menuju tempat kajian tersebut guna menimba ilmu dari Ustadz Firanda Andirja LC MA yang merupakan guru tetap di Masjid Nabaawi an-Nabaawiyyah.
Dalam kajiannya, Ustadz Firanda Andirja memaparkan 10 hadits tentang keutamaan orang yang hidup dengan Al Quran, yang intinya bahwa keutamaan membaca, memahami, mengamalkan, belajar dan mengajarkan Al Quran sangat besar.
“Namun, betapa banyak manusia saat ini tersibukkan perkara duniawi dan lupa dengan Al Quran. Sibuk dengan membaca berita di internet, sibuk dengan media sosial, memiliki group WA yang banyak, padahal tidak penting dan akhirnya meninggalkan Al Quran,” kata Ustadz dalam materi kajiannya.
Kajian ini berlangsung hingga ba’da Ashar dan berakhir pukul 21.00 WIB. Para jamaah mengaku sangat banyak mengambil manfaat dari kajian tersebut, karena juga ada sesi tanya jawab. Dimana, memang selama ini dengan kemajuan teknologi, sangat banyak hal-hal tidak penting yang membuat manusia sibuk dan melupakan Al Quran.
Jamaah juga merasa nyaman mengikuti kajian ini. Meskipun begitu ramainya jamaah yang hadir, namun kondisi masjid tetap nyaman dan dingin karena masjid ini memang dilengkapi dengan pendingin ruangan AC. Masjid yang baru diresmikan beberapa hari menjelang Ramadhan 1436 kemarin oleh Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi ini, juga tampak sangat bersih. Jamaah wanita ditempatkan di lantai dua dengan difasilitasi tangga eskalator untuk naik dan turun, dan di atas juga dilengkapi dengan tempat wudu’ dan toilet.
Tempat parkir juga sangat luas dan ditata dengan baik oleh petugas yang sudah dipersiapkan panitia. Lokasi masjid yang berada di kawasan padat penduduk, masuk dari Jalan Merak Sakti, juga tidak menjadi kendala, karena jamaah dengan tertib saat masuk maupun keluar dari pekarangan masjid menggunakan kendaraan.
Namun lagi-lagi, acara kajian dengan jamaah sebanyak ini, tidak ada satu pun tempat infak yang ditempatkan di masjid. Baik itu infak masjid untuk kebersihan maupun infak untuk parkir dan sejenisnya. Padahal, tampak sangat banyak petugas yang dilibatkan dalam acara ini, juga petugas kebersihan yang memastikan agar tempat wudu’ dan toilet tetap bersih dan wangi meskipun dikunjungi ribuan jamaah.
“Sangat nyaman sekali, gurunya dari Madinah, masjid tempat acaranya sangat nyaman begini, bersyukurlah kita atas nikmat dan kemudahan yang telah diberikan Allah Subahanahu wa Ta’ala kepada kita di Riau ini,” kata seorang jamaah asal Kabupaten Kampar saat berbincang-bincang usai kajian ketika antri keluar dari parkiran.
Puluhan petugas parkir tampak sigap mengarahkan kendaraan jamaah, mulai dari pekarangan halaman masjid, persimpangan masuk Jalan Merak Sakti hingga keluar sampai ke Jalan HR Soebrantas, petugas parkir dengan penuh semangat dan senyum serta salam yang dilontarkannya kepada setiap jamaah yang lewat, mereka mengatur agar jalanan tidak macet.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar